Rabu, 16 September 2015

keragaman kebudayaan kalimantan timur



Keragaman Kebudayaan Kalimantan Timur
*   Kesenian Daerah Kalimantan Timur

Kesenian yang ada di Kalimantan Timur yaitu Festival Erau yang diadakan setiap tahun, biasanya di pertengahan tahun, antara Juli-Agustus, dan umumnya berlangsung selama satu pekan di Tenggarong, Kabupaten Kutai Kartanegara, Kalimantan Timur. Festival ini awalnya adalah upacara adat di Kesultanan Kutai Kartanegara dan sudah berusai lebih dari 100 tahun. Erau berasal dari bahasa Kutai, eroh, yang berarti: ramai suasana yang penuh suka cita.

*   Rumah Adat Kalimantan Timur

Rumah Adat Kalimantan Timur adalah Rumah Adat Lamin. Rumah ini berbentuk panggung dan rumah adat tersebut tidak kurang dihuni 12 kepala keuarga atau sekitar 50 - 100 orang. Dalam rumah Lamin sendiri ada bebarapa ciri yang sangat kental seperti pada ukiran atap terdapat patung yang berbentuk naga dan bunung enggan. Yang mengandung arti kesaktian dan kewajiban masayarakat Dayak. Pada bagian dinding yang paling menonjol adalah dari segi warna. Rumah ini dominan dengan warna kuning, putih dan hitam yang berbentuk salur pakis dan mata yang dipercaya mengandung makna suku Dayak mampu mengetahui niat buruk orang lain yang akan  mencelakakan suku Dayak dan melambangkan persaudaraan suku Dayak.
Bahan utama bangunan rumah adat Lamin adalah kayu ulin atau kayu besi. Disebut kayu besi karena memang jenis kayu tersebut adalah kayu yang sangat kuat. Di bagian dalam lamin terdapat beberapa alat yang biasa digunakan dalam melakukan upacara adat tertentu. Di bagian dalam Lamin sempat ada beberapa tengkorak kepala kerbau yang bertuliskan tanggal waktu. ‘Menyembelih’ kerbau adalah rangkaian puncak dari upacara Kuangkai.
*   Pakaian Adat dan Senjata Tradisional Kalimantan Timur
1)   Pakaian Adat :

Pakaian Adat Kalimantan Timur biasa dikenakan pada saat upacara, perkawinan, tarian, dan sebagainya. Bagi laki laki dikenal dengan sebutan sapei sapaq. Pakaian adat ini terdiri dari sejenis rompi. Pakaian adat ini dipenuhi hiasan berupa manik manik. Sedangkan di bagian kepala digunakan semacam ikat kepala dengan segala pernak perniknya. Adapun aksesorisnya adalah Mandau.
Bagi perempuan dikenal dengan sebutan sapei inoq. Dengan motif yang sama dengan pakaian laki laki. Sedangkan sebagai bawahan digunakan sejenis rok yang disebut sebagai ta’a. Aksesoris lain yang melengkapi pakaian adat ini adalah ikat kepala yang terbuat dari pandan yang dikenal dengan anam da’a. selain itu kalung yang terbuat dari manik - manik yang menjuntai hingga dada juga menjadi ciri khas dari pakaian adat tersebut.

2)   Senjata Tradisional :

Senjata tradisional dari Kalimantan Timur adalah Mandau. Mandau adalah senjata tajam sejenis parang berasal dari kebudayaan Dayak di Kalimantan. Mandau memiliki ukiran - ukiran di bagian bilahnya yang tidak tajam. Sering juga dijumpai tambahan lubang-lubang di bilahnya yang ditutup dengan kuningan atau tembaga dengan maksud memperindah bilah mandau.Mandau berasal dari asal kata "Man" salah satu suku di china bagian selatan dan "dao" yang berarti golok dalam bahasa china.
*   Lagu Daerah dan Alat Musik Kalimantan Timur
a)  Lagu Daerah :
Provinsi Kalimantan Timur memiliki lagu daerah. Dan lagu yang sering disajikan dalam kesenian tari-tarian yaitu lagu “Indung - indung”. Selain lagu “Indung - indung”, Kalimantan Timur juga memiliki lagu daerah lainnya, yaitu “Burung Enggang”, “Sungai Mahakam” dan “Samarinda Kota Tepian”. Lagu – lagu tersebut sering disajikan dalam berbagai kesenian tari – tarian di Kalimantan Timur.  
b)  Alat Musik :

Kalimantan Timur memiliki berbagai jenis alat musik. Alat-alat musik tradisional yang masih terus digunakan dan dilestarikan sampai saat ini adalah sebagia berikut.
1.    Gambus merupakan alat musik petik. Gambus yang tidak jauh berbeda dengan mandolin. Gambus ini awalnya berasal dari Timur Tengah yang kemudian dibawa oleh pedagang melayu sampai ke pesisir Kalimantan Timur.
2.    Sampe termasuk dalam jenis alat musik kategori alat musik petik. Nama Sampe itu sendiri sebenarnya adalah bahawa lokal suku Dayak. Yang jika diartikan, Sampe itu berarti “memetik dengan jari”. Dari namanya saja orang sudah bisa mengetahui bahwa Sampe ini adalah alat musik yang dimainkan dengan memetik senarnya dengan jari. Sampe ini identik dengan kebudayaan orang-orang Melayu, termasuk Rumpun Melayu dari suku dayak di Kalimantan Timur.
3.    Ketipung Alat musik yang satu ini juga termasuk salah satu alat musik tradisional yang berbau Timur Tengah yang membawa pengaruh sampai ke Kalimantan Timur. Alat musik ketipung ini adalah sejenis gendang kecil yang biasa dimainkan untuk mengiringi lagu-lagu bernuansa Timur Tengah.
4.    Kendang Kendang adalah bahasa lain dari gendang. Merupakan alat musik tradisional yang awalnya berasal dari Jawa. Biasanya kendang adalah pelengkap dalam musik tradisional yang dimainkan untuk mengiringi tarian-tarian daerah seperti Tari Ganjur, Tingkilan, dan sebagainya. Kendang ini juga berfungsi untuk mengatur tempo musik yang dimainkan pada acara-acara adat tersebut.


*   Tarian Daerah dan Pertunjukkan Rakyat Kalimantan Timur
Beragam tari daerah yang menjadi kekayaan budaya Kalimantan Timur di antaranya adalah Tarian Bedewa dari suku Tidung berasal dari Kabupaten Nunukan, Tarian Iluk Bebalon dari suku Tidung berasal dari Kota Tarakan, Tarian Besyitan dari suku Tidung berasal dari daerah Kabupaten Malinau, Tarian Gantar, Ngeleway serta tari Ngerangkaw berasal dari dari Suku Dayak Benuaq

keberagaman agama di indonesia



Keberagaman Agama dan Kepercayaan masyarakat Indonesia

Agama adalah sistem yang mengatur tata keimanan (kepercayaan) dan peribadatan kepada Tuhan Yang Mahakuasa serta tata kaidah yang berhubungan dengan pergaulan antar manusia dan lingkungannya
6 Agama di Indonesia :  

1. Agama Islam
Nama Kitab Suci : Al-Qur’an
Nama Pembawa : Nabi Muhammad SAW
Permulaan : Sekitar 1400 tahun yang lalu
Tempat Ibadah : Masjid
Hari Besar Keagamaan : Hari Raya Idul Fitri, Hari Raya Idul Adha, Tahun Baru Hijrah, Isra’ Mi’raj
Jumlah Penganut : 207.176.162 jiwa (87,18%) 

2. Agama Kristen Protestan
Nama Kitab Suci  : Alkitab
Nama Pembawa : Yesus Kristus
Permulaan : Sekitar 2000 tahun yang lalu
Tempat Ibadah : Gereja
Hari Besar Keagamaan : Hari Natal, Hari Jumat Agung, Hari Paskah, Kenaikan Isa Almasih
Jumlah Penganut : 16.528.513 jiwa (6,96%)
3. Agama Katolik
Nama Kitab Suci : Alkitab
Nama Pembawa : Yesus Kristus
Permulaan : Sekitar 2000 tahun yang lalu
Tempat Ibadah : Gereja
Hari Besar Keagamaan : Hari Natal, Hari Jumat Agung, Hari Paskah, Kenaikan Isa Almasih
Jumlah Penganut : 6.907,873 jiwa (2,91%)
 

4. Agama Hindu
Nama Kitab Suci : Weda
Nama Pembawa : –
Permulaan : Sekitar 3000 tahun yang lalu
Tempat Ibadah : Pura
Hari Besar Keagamaan : Hari Nyepi, Hari Saraswati, Hari Pagerwesi
Jumlah Penganut : 4.012.116 jiwa (1,69%)

5. Agama Buddha
Nama Kitab Suci : Tri Pitaka
Nama Pembawa : Siddharta Gautama
Permulaan : Sekitar 2500 tahun yang lalu
Tempat Ibadah : Vihara
Hari Besar Keagamaan : Hari Waisak, Hari Asadha, Hari Kathina
Jumlah Penganut : 1.703.254 jiwa (0,72%) 

     6. Agama Kong Hu Cu
Nama Kitab Suci : Si Shu Wu Ching
Nama Pembawa : Kong Hu Cu
Permulaan : Sekitar 2500 tahun yang lalu
Tempat Ibadah : Li Tang / Klenteng
Hari Besar Keagamaan : Tahun Baru Imlek, Cap Go Meh
Jumlah Penganut : 117.091 jiwa (0,05%)
Komentar :
          Sejak kecil kita sudah diajarkan untuk meyakini dan melaksanakan ajaran agama yang kita anut. Dalam kehidupan berbangsa, kita mengetahui keberagaman dalam agama. Agama tersebut tidak mengajarkan untuk memaksakan kepercayaan kita kepada orang lain. Kita harus menghormati dan menghargai agama dan keyakinan orang lain, dengan begitu tidak akan ada pertengkaran. Seperti semboyan “Bhineka Tunggal Ika”  yang artinya berbeda-beda tetapi tetap satu jua.